Pada masanya Nabi Nuh As, jumlah manusia senantiasa bertambah banyak dan disaat itu banyak para manusia melakukan keburukan, maksiat, dan kemungkaran sangat merajalela. Perbuatan seperti itu sudah menjadi perkara umum, dan menjadi hal biasa. Maka dari itu Allah Swt mengutus Nabi Nuh As agar memberi peringatan kepada para manusia yang melakukan kerusakan di dunia ini.
Ajakan Nabi Nuh As yang pertama kepada kaumnya yaitu mengajak ke Tauhid, menyembah, beribadah, bertaqwa kepada perintah-perintahnya Allah Swt saja. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an surat Hud :
اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ۙ
Sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,
اَنْ لَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۖ
agar kamu tidak menyembah selain Allah.
Nabi Muhammad Saw diberi wahyu :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
Ajakan Nabi Nuh As yang seperti itu tadi tidak diterima dengan senang hati oleh para kaumnya, malah dihina, ditertawakan, dan sangat dimusuhi, diancam, juga di anggap gila. Semua perkataan Nabi Nuh As dianggap bohong. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Qomar 9 :
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا۟ عَبْدَنَا وَقَالُوا۟ مَجْنُونٌ وَٱزْدُجِرَ
Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman".
Para manusia yang tidak percaya dengan Nabi Nuh As tidak hanya orang lain, malah anaknya sendiri juga tidak percaya. Sehingga ketika Allah Swt menurunkan adzab anaknya sendiri juga ikut terkena adzab.
Diturunkannya Adzab :
Nabi Nuh As dalam mengajak kejalan kebenaran kepada para kaumnya agar supaya melaksanakan perintah-perintah Allah Swt yang dilakukan terus menerus siang dan malam, tanpa berhenti dan putus asa. Seperti disebutkan dalam Al Qur'an surat Nuh 5-6 :
قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ دَعَوۡتُ قَوۡمِىۡ لَيۡلًا وَّنَهَارًا
Dia (Nuh) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,
فَلَمۡ يَزِدۡهُمۡ دُعَآءِىۡۤ اِلَّا فِرَارًا
Tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran).
Didalam Al Qur'an surat Al Ankabut 14, Nabi Nuh As hidup dengan kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Begitulah Nabi Nuh As dalam berdakwah agama yang selama ratusan tahun, dan tanpa berhenti dalam berdakwah namun kaum yang mengikuti hanya sedikit dibawah seratus orang.
Maka dari itulah, lama kelamaan setelah dipastikan kebanyakan para kaumnya tidak taat, kemudian Allah Swt menurunkan adzab. Sebelumnya Nabi Nuh As diperintah untuk membuat Kapal, dan ketika Kapal sudah jadi, Nabi Nuh As diperintah untuk menaikkan orang-orang yang beriman, juga membawa hewan berpasang-pasang, dan Allah Swt berfirman agar supaya selalu berdzikir menyebut Asma Allah Swt. Seperti yang telah disebutkan dalam Al Qur'an surat Hud 41 :
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Setelah semua orang-orang yang beriman sudah berkumpul dan sudah berada didalam Kapal, kemudian Allah Swt menurunkan adzab, yaitu menurunkan air hujan dari langit hingga memenuhi lautan dan daratan yang ada diatas Bumi sampai air memenuhi semuanya, dunia menjadi gelap gulita serta dipenuhi air, dan semua orang yang tidak mengikuti Nabi Nuh As mati terhanyut oleh banjir yang dahsyatnya banjir bandang.
Dari dahsyatnya banjir bandang tersebut juga diterangkan didalam Al Qur'an, yaitu sangat mengerikan ombaknya yang setinggi gunung. Sampai-sampai Kapal Nabi Nuh As terambing-ambing oleh ombak yang tingginya sama dengan gunung itu.
Ketika Kapal Nabi Nuh As berhenti badai sudah reda, dan air sudah surut, Nabi Nuh As dan orang-orang pengikutnya turun dari Kapal yang tengah berada diatas Gunung didaerah Irminia.
Kemudian setelah itu kaumnya Nabi Nuh As yang beriman, ibadahnya, hubungannya, dan kebutuhan hidupnya semua diatur menurut hukum agama Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar